Pengenalan
Halo sobat halowarta.com atau Hai sobat halowarta.com, kali ini kita akan membahas tentang “the man who sold the world artinya”. Bagi penggemar musik, khususnya musik rock, pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu legendaris yang dipopulerkan oleh David Bowie ini. Selain terkenal dengan liriknya yang penuh misteri, lagu ini juga mempunyai sejarah yang cukup menarik untuk diulas.
Sejarah The Man Who Sold The World
Pada tahun 1970, David Bowie merilis album ketiganya yang berjudul “The Man Who Sold The World”. Lagu yang menjadi judul album tersebut, ternyata mengandung cerita di baliknya. David Bowie mengaku bahwa lagu ini terinspirasi dari kisah seorang pria yang menjual dunianya ke iblis.
Menariknya, inspirasi tersebut datang dari sebuah lukisan karya Norman Rockwell yang berjudul “The World We Want”. Pada lukisan tersebut terdapat gambar seorang pemuda yang sedang duduk di depan seorang pria tua yang menjual peta dunia. David Bowie menganggap bahwa gambar tersebut menunjukkan seseorang yang menjual dunianya, dan itulah yang kemudian menjadi inspirasi bagi lagu “The Man Who Sold The World”.
Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa lagu ini terinspirasi dari kisah Franz Kafka yang berjudul “The Castle”. Di dalamnya terdapat tokoh utama yang berusaha untuk bertemu dengan penguasa sebuah kastil yang misterius. David Bowie menganggap bahwa kisah tersebut mirip dengan kisah seorang pria yang menjual dunianya.
Terlepas dari sumber inspirasinya, “The Man Who Sold The World” menjadi salah satu lagu legendaris David Bowie yang hingga kini masih diputar di berbagai stasiun radio dan acara musik di seluruh dunia.
Lirik Lagu The Man Who Sold The World
Selain sejarahnya yang menarik, lagu “The Man Who Sold The World” juga terkenal dengan liriknya yang penuh misteri. Berikut adalah lirik lengkap dari lagu tersebut:
We passed upon the stair, we spoke of was and when
Although I wasn’t there, he said I was his friend
Which came as some surprise I spoke into his eyes
I thought you died alone, a long long time ago
Oh no, not me
I never lost control
You’re face to face
With The Man Who Sold The World
Lirik di atas terkesan sangat misterius dan sulit dipahami. Namun, menurut David Bowie sendiri, lagu ini bercerita tentang seseorang yang kehilangan jati dirinya dan menjualnya ke orang lain. Meskipun demikian, interpretasi lagu ini masih menjadi misteri bagi sebagian besar penggemar musik.
Makna Filosofis Lagu The Man Who Sold The World
Selain liriknya yang misterius, lagu “The Man Who Sold The World” juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Sebagian besar penggemar musik dan kritikus musik menyebutkan bahwa lagu ini mengandung pesan tentang alienasi dan identitas diri.
Menurut mereka, seseorang yang menjual dunianya pada dasarnya kehilangan jati dirinya. Ketika seseorang merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri, ia cenderung mencari identitas di luar dirinya. Hal ini dapat mengakibatkan alienasi atau perasaan terpisah dari diri sendiri dan lingkungan.
Dalam konteks ini, “The Man Who Sold The World” dapat dianggap sebagai kritik terhadap masyarakat yang cenderung mengejar identitas yang dianggap ideal, dan mengabaikan jati diri asli mereka.
Kritikus musik juga menyebutkan bahwa lagu ini mengandung pesan tentang kematian dan kebangkitan. Ketika seseorang menjual dunianya, ia pada dasarnya mati untuk dirinya sendiri. Namun, ketika ia menemukan kembali jati dirinya, ia bangkit dari kematian dan menjadi manusia seutuhnya.
Pengaruh Lagu The Man Who Sold The World
Tidak dapat dipungkiri bahwa lagu “The Man Who Sold The World” memiliki pengaruh besar dalam dunia musik. Lagu ini menjadi salah satu lagu ikonik David Bowie yang membantu mengangkat karirnya ke puncak kesuksesan di era 70-an.
Lagu ini juga di-cover oleh banyak musisi terkenal seperti Nirvana, Lulu, dan Midge Ure. Cover Nirvana yang dirilis pada tahun 1993 bahkan menjadi hit besar dan membantu mengangkat popularitas lagu ini di kalangan generasi muda.
Selain itu, lagu ini juga sering disebutkan sebagai salah satu lagu terbaik dalam sejarah musik rock, dan masuk dalam daftar “500 lagu terbaik sepanjang masa” versi majalah Rolling Stone.
Penutup
Demikianlah artikel tentang “the man who sold the world artinya”. Lagu legendaris yang dipopulerkan oleh David Bowie ini memang memiliki sejarah dan makna filosofis yang mendalam. Meskipun liriknya sulit dipahami, lagu ini tetap menjadi salah satu lagu rock terbaik dalam sejarah musik. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca tentang lagu ini.
FAQ
No | Pertanyaan | Jawaban |
---|---|---|
1 | Siapakah yang menciptakan lagu “The Man Who Sold The World”? | Lagu ini diciptakan oleh David Bowie pada tahun 1970. |
2 | Apa yang menjadi inspirasi David Bowie dalam menciptakan lagu ini? | David Bowie mengaku bahwa lagu ini terinspirasi dari kisah seorang pria yang menjual dunianya ke iblis. |
3 | Apa makna filosofis dari lagu “The Man Who Sold The World”? | Lagu ini mengandung pesan tentang alienasi dan identitas diri, serta kematian dan kebangkitan. |
4 | Siapa saja yang pernah melakukan cover lagu “The Man Who Sold The World”? | Lagu ini di-cover oleh banyak musisi terkenal seperti Nirvana, Lulu, dan Midge Ure. |
5 | Apa saja pengaruh lagu “The Man Who Sold The World” dalam dunia musik? | Lagu ini membantu mengangkat karir David Bowie ke puncak kesuksesan di era 70-an, serta di-cover oleh banyak musisi terkenal dan masuk dalam daftar “500 lagu terbaik sepanjang masa” versi majalah Rolling Stone. |
Kesimpulan dan Saran
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa “the man who sold the world artinya” mengandung cerita dan makna filosofis yang mendalam. Lagu ini merupakan salah satu lagu legendaris David Bowie yang memiliki pengaruh besar dalam dunia musik. Bagi yang ingin lebih memahami makna lagu ini, dapat mencari tafsiran dari para kritikus musik atau bahkan membuat interpretasi sendiri.
Saran dari kami, untuk para penggemar musik yang belum pernah mendengarkan lagu ini, sebaiknya mencoba untuk mendengarkannya. Siapa tahu, lagu ini dapat menjadi salah satu lagu favorit Anda.